Fonds INV PERUSAHANAN DAERAH PABRIK KAPUR RONGGOLAWE TUBAN - PERUSAHANAN DAERAH PABRIK KAPUR RONGGOLAWE TUBAN TAHUN PERIODE 1972 - 1999

Open original Digital object

Identity area

Reference code

ID DISPERSIPTUBAN INV PERUSAHANAN DAERAH PABRIK KAPUR RONGGOLAWE TUBAN

Title

PERUSAHANAN DAERAH PABRIK KAPUR RONGGOLAWE TUBAN TAHUN PERIODE 1972 - 1999

Date(s)

  • 1972 - 1999 (Creation)

Level of description

Fonds

Extent and medium

358 Nomor Deskripsi Arsip

Context area

Name of creator

Archival history

Immediate source of acquisition or transfer

Content and structure area

Scope and content

Sejarah dan Potensi Batu Kapur di Tuban
Memori tentang Tuban salah satunya pada sejarah kejayaan masa
lalu, utamanya pelabuhan Tuban sebagai pelabuhan penting abad ke-15.
Dalam sejarah perdagangan di wilayah pesisir Tuban mempunyai peran
penting. Tuban pernah disinggahi para pedagang dari Tiongkok, Portugis
dan para pedagang arab mendarat di Tuban yang saat itu berkedudukan
sebagai Pelabuhan Internasional.
Selain sejarah politik masa Majapahit dan Mataram, Tuban
mempunyai sejarah ekonomi lokal yang banyak. Utamanya saat
pendudukan Belanda di Indonesia sebelum kemerdekaan. Tuban bukan
hanya hadir sebagai Sejarah Kota Pelabuhan yang jaya pada masa lalu.
Tetapi juga berperan dalam proses Industrialisasi yang ada di Jawa Timur.
Potensi batuan kapur di Jawa Timur tersebar hampir diseluruh
wilayah. Beberapa kandungan mineral dapat dieksploitasi untuk
dimanfaatkan menjadi sebuah komoditas perdagangan. Terbentang dari
Madura hingga kawasan Rembang. Tahun 1900 perkiraan cadangan deposit
kapur terbesar terdapat di Jawa Timur yaitu di daerah Tuban, Lamongan,
Gresik, dan Madura sekitar 313 ribu ton.1
Identitas Tuban sebagai wilayah pegunungan kapur utara Jawa
Timur telah melekat sejak masa pemerintahan Kolonial. Bahkan para
petinggi Kolonial Belanda menyebut Tuban sebagai “Raja Kapur” Jawa
Timur.2 Perbukitan diselatan pesisir Tuban menjadi lahan potensial sebagai
penyedia kapur dalam jumlah besar. Secara geologi, Tuban sebanding dengan Madura yang mempunyai
kadar serupa wilayah kapur di Jawa Timur. Tetapi pihak pengelola Kolonial
memilih Tuban sebagai kawasan pemanfaatan kapur karena kawasan Tuban
memiliki aset jalan lebih baik menuju kawasan perdagangan Surabaya.
Dalam stratigrafi Jawa Timur, Formasi Tawun secara selaras berada
di atas Formasi Tuban. Dasar penamaan Formasi Tawun berasal dari Desa
Tawun, untuk pertama kali dipakai oleh Brouwer (1957). Formasi Tawun
sebelumnya mempunyai nama Tawun Marl Member, Tuban
Formation (Brouwer, 1957), Orbitoid Limestone Formation (Trooster,
1937), Rembang Formation (Marks, 1957).3 Ciri pengenal dari formasi ini
adalah suatu seri batuan pasiran terdiri dari perulangan batu pasir dan serpih
pasiran berwarna khas kuning coklat dengan sisipan batu gamping Orbitoid.
Ciri litologi pada formasi ini yang didasarkan pada sumur pemboran Tawun5, Formasi Tawun dimulai dengan lempung setebal 50 meter yang kemudian
diikuti oleh perulangan batu gamping pasiran. Semakin ke atas batu pasirnya
semakin mengandung lapisan-lapisan tipis lignit. Batu pasir ini merupakan
batuan yang dominan untuk bagian atas dari Formasi Tawun dan diberi nama
Anggota Ngrayong. Penamaan Anggota Ngrayong didasarkan pada Desa
Ngrayong dimana batuan tersebut tersingkap baik. (Pringgoprawiro, 1983)
Formasi ini tersebar luas di Mandala Rembang Barat, mulai dari
daerah lokasi tipe ke timur sejauh daerah Tuban dan Rengel, sedangkan ke
barat satuan ini masih dapat diketemukan di selatan Pati. Berdasarkan
Peta isopach (Lemigas Cepu, 1975 dalam Pringgoprawiro, 1983)
menunjukkan bawa penyebaran dari Formasi Tawun menebal kearah Laut
Jawa dan menipis ke selatan.

Appraisal, destruction and scheduling

Accruals

System of arrangement

Conditions of access and use area

Conditions governing access

Conditions governing reproduction

Language of material

Script of material

Language and script notes

Physical characteristics and technical requirements

Finding aids

Allied materials area

Existence and location of originals

Existence and location of copies

Related units of description

Related descriptions

Notes area

Alternative identifier(s)

Access points

Name access points

Genre access points

Description control area

Description identifier

Institution identifier

Rules and/or conventions used

Status

Level of detail

Dates of creation revision deletion

Language(s)

Script(s)

Sources

Digital object (Master) rights area

Digital object (Reference) rights area

Digital object (Thumbnail) rights area

Accession area